Mitokondria
Sebagian besar sel eukariota mengandung banyak mitokondria, yang
menempati sampai 25 persen volume sitoplasma. Organel ini termasuk
organel yang besar, secara umum hanya lebih kecil dari nukleus, vakuola,
dan kloroplas.[45] Nama mitokondria berasal dari penampakannya yang
seperti benang (bahasa Yunani mitos, 'benang') di bawah mikroskop
cahaya.[46]
Organel ini memiliki dua macam membran, yaitu membran luar dan membran
dalam, yang dipisahkan oleh ruang antarmembran. Luas permukaan membran
dalam lebih besar daripada membran luar karena memiliki lipatan-lipatan,
atau krista, yang menyembul ke dalam matriks, atau ruang dalam
mitokondria.[45]
Mitokondria adalah tempat berlangsungnya respirasi seluler, yaitu suatu
proses kimiawi yang memberi energi pada sel.[47] Karbohidrat dan lemak
merupakan contoh molekul makanan berenergi tinggi yang dipecah menjadi
air dan karbon dioksida oleh reaksi-reaksi di dalam mitokondria, dengan
pelepasan energi. Kebanyakan energi yang dilepas dalam proses itu
ditangkap oleh molekul yang disebut ATP. Mitokondria-lah yang
menghasilkan sebagian besar ATP sel.[42] Energi kimiawi ATP nantinya
dapat digunakan untuk menjalankan berbagai reaksi kimia dalam sel.[44]
Sebagian besar tahap pemecahan molekul makanan dan pembuatan ATP
tersebut dilakukan oleh enzim-enzim yang terdapat di dalam krista dan
matriks mitokondria.[45]
Mitokondria memperbanyak diri secara independen dari keseluruhan bagian
sel lain.[46] Organel ini memiliki DNA sendiri yang menyandikan sejumlah
protein mitokondria, yang dibuat pada ribosomnya sendiri yang serupa
dengan ribosom prokariota.[44]
By : Okta Anggraini Zuhdi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar