A. Fungsi
Iman kepada Rasul Allah
Para nabi dan rasul
sebagai khalifah
Allah di bumi mengemban tugas untuk menerima informasi tentang peraturan
Allah
dan menyampaikannya kepada umat manusia agar terjadi keharmonisan dalam
kehidupan, baik di dunia maupun di akhirat. Oleh karena itu, para rasul
mempunyai fungsi antara lain sebagai berikut.
1.
Membawa berita gembira atau
peringatan kepada umatnya.
2.
Menyuruh umat untuk
menyembah hanya kepada Allah dan senantiasa bertakwa kepada-Nya.
3.
Menyeru pada umat untuk
beriman kepada Allah tanpa pengkultusan terhadap para rasul itu.
4.
Mengajarkan seluruh umat
agar senantiasa mempelajari kitab suci yang diturunkan kepada rasul
sebagai
pedoman hidupnya.
Tugas seorang rasul
dalam menyampaikan
misinya pasti sangat berat. Oleh karena itu, Allah membekali mukjizat
kepada
mereka yang berfungsi sebagai bukti atas kerasulan dan sebagai senjata
dalam
menghadapi musuh-musuh yang menentang. Beriman kepada rasul berfungsi
sebagai
berikut.
1.
Untuk lebih mengenal dan
mempercayai Rabb (Tuhan) yang menciptakan seluruh makhluk.
2.
Meyakini bahwa kita hanya
patut menyembah kepada-Nya serta mempercayai kebenaran ajaran yang
dibawa oleh
rasul-Nya.
3.
Mengikuti dan
meneladani perilaku rasul dalam kehidupan sehari-hari sehingga kita akan
mendapatkan rahmat dari Allah swt. sebagaimana firman-Nya.
Artinya:
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat
bagi semesta
alam.” (QS Al Anbiya: 107).
4.
Agar manusia lebih mengenal
hakikat dirinya bahwa manusia diciptakan Allah adalah untuk mengabdi dan
menyembah kepada Allah swt.
Artinya:
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka
menyembah-Ku.” (QS Az Zariyat: 56).
5.
Rasul mengajarkan kepada
manusia untuk tidak saling berselisih, mendengki, membenci, bermusuhan,
dan
berbuat kerusakan, baik terhadap diri sendiri, sesama manusia maupun
alam
semesta.
6.
Allah mengutus para nabi dan
rasul untuk meneruskan perjuangan untuk melestarikan aturan-aturan Allah
di
setiap zaman demi kebaikan manusia itu sendiri.
DISKUSIKAN
Menurut
Anda, mata rantai ajaran apakah yang menyatukan seluruh nabi dan rasul
yang
diyakini keberadaannya dalam Islam?
B. Sikap
Mengimani Rasul Allah
Para rasul memiliki
empat sifat wajib,
empat sifat mustahil, dan satu sifat jaiz. Sifat wajib bagi rasul adalah
sebagai berikut.
1.
Siddik (benar)
2.
Amanah (dapat dipercaya).
3.
Fatanah (cerdas).
4.
Tablig (menyampaikan).
Adapun sifat mustahil
bagi rasul adalah
sebagai berikut.
1.
Kizib (berbohong)
2.
Khianat (berkhianat)
3.
Baladah (bodoh
4.
Kitman (menyembunyikan)
Sifat jaiz bagi rasul
adalah wuqu’u
a'radil basyariyyah yang artinya bahwa rasul akan mengalami atau
merasakan
sesuatu sebagaimana manusia biasa, seperti makan, minum, tidur,
berjalan,
berumah tangga, beranak istri, mempunyai kawan, dan mengalami kemenangan
maupun
kekalahan dalam perjuangan hidup.
RISALAH Al
Quran menerangkan tentang Nabi Khidir sebagai salah satu nabi dan hamba
Allah
yang saleh, khususnya dalam Surah Al Kahfi Ayat 60-82. Meski namanya
hanya
disebut sebagai ‘Abd’ yang berarti hamba, para ahli tafsir sepakat bahwa
sosok
Nabi Khidirlah yang dimaksud dalam ayat tersebut. Pesan moral yang
terkandung
di dalamnya antara lain meyakini kenabian, teguh memegang komitmen atau
janji,
tidak bersikap su'uzan, dan mampu bersikap sabar.
Selain memiliki
sifat-sifat tersebut
para rasul memiliki hal yang sangat esensial (mendasar) yang menjadi
bukti atas
kerasulannya, yaitu mukjizat. Mukjizat adalah suatu keajaiban yang
sangat luar
biasa yang diberikan Allah swt kepada para rasul
yang
tidak bisa ditiru oleh siapa pun. Dengan demikian, akan mudah sekali
untuk
membedakan mana yang sebenarnya rasul dan mana yang bukan.
Dalam kehidupan
sehari-hari dapat kita
lihat tidak sedikit orang yang menyatakan kekagumannya, kehormatan, dan
kecintaannya kepada rasul dengan melakukan hal-hal sebagai berikut:
1.
Dengan memuliakan dan
senantiasa mengucapkan salawat kepadanya.
2.
Mengerjakan segala sesuatu
yang diperintahkan dan menjauhi segala larangan Allah yang diajarkan
oleh para
rasul. Firman Allah swt.
Artinya:
“Apa saja harta rampasan (fa'i) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya
yang
berasal dari penduduk kota-kota, maka adalah untuk Allah, rasul kerabat
rasul,
anak-anak yatim, orangorang miskin, dan orang-orang yang dalam
perjalanan
supaya harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di
antara
kamu. Apa yang diberikan rasul kepadamu, maka terimalah dia. Dan apa
yang
dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah, dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya.” (QS Al Hasyr: 7).
3.
Meyakini kebenaran yang ada
dalam Al Quran. Firman Allah swt.
Artinya:
"Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu,
di
antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada
(pula)
yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang rasul
membawa
suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; maka apabila telah
datangperintahAllah,
diputuskan (semua perkara) dengan adil. Dan ketika itu rugilah
orang-orang yang
berpegang kepada yang batil." (QS Al Mukmin:78).
Jumlah rasul yang
wajib diketahui oleh
setiap orang mukmin adalah 25 orang sebagaimana yang namanya tercantum
dalam Al
Quran, tetapi di luar itu masih ada rasul-rasul yang tidak disebutkan
namanya.
Kedua puluh lima rasul tersebut adalah sebagai berikut.
1. Adam
6.
Ibrahim 11. Yusuf 16.
Ilyasa 21. Yunus
2. Idris
7.
Luth 12. Ayyub 17.
Zulkifli 22. Zakaria
3. Nuh
8.
Ismail 13. Syuaib 18.
Daud 23.
Yahya
4. Hud
9.
Ishak 14. Harun 19.
Sulaiman 24. Isa
5. Saleh
10. Ya
kub 15. Musa 20.
Ilyas 25.
Muhammad saw.
Di antara ke-25 rasul
tersebut, ada
rasul yang mendapat gelar Ulul Azmi artinya memiliki ketabahan
dan
keuletan yang luar biasa dalam melaksanakan perjuangan untuk menegakkan
kebenaran dari Allah swt. Mereka adalah Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi
Musa, Nabi
Isa, dan Nabi Muhammad saw.
TUGAS
Berikanlah
penjelasan mengenai sifat wajib bagi para rasul, yaitu siddik, amanah,
tablig,
dan fatanah serta contoh konkrit pengamalannya dalam kehidupan
sehari-hari
(masing-masing dua contoh)!
C. Penghayatan
Iman kepada Rasul Allah
Para rasul diutus
Allah di muka bumi
untuk menyampaikan wahyu dari Allah, yaitu mengajak dan memberi
peringatan kepada
umatnya agar mereka beriman kepada Allah dan mengerjakan apa yang
diperintahkan
dan menjauhi semua yang dilarang-Nya. Bila mereka mau menerimanya, maka
mereka
akan selamat hidupnya di dunia dan di akhirat. Akan tetapi, apabila
mereka
tidak mau beriman, maka mereka akan mendapatkan siksa yang amat pedih.
Firman
Allah swt.
Artinya:
Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran, sebagai
pembawa
berita gembira, dan sebagai pemberi peringatan. Dan tidak ada suatu umat
pun
melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan." (QS Fatir:
24).
Oleh karena itu,
keberadaan rasul di
muka bumi adalah untuk menjadi teladan yang baik (uswatun hasanah)
bagi
umatnya. Segala gerak-geriknya atau tingkah lakunya menunjukkan sikap
kebenaran
yang hanya berdasarkan firman Allah. Keteladanan rasul ini dinyatakan
dalam
firman Allah swt. berikut ini.
Artinya:
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu surf teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari
kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (QS
AI Ahzab: 21).
Tugas berat para rasul
yang pasti
disandang dalam menyebarkan ajarannya, antara lain sebagai berikut.
1.
Membimbing dan menyampaikan
perintah Allah agar umatnya senantiasa melaksanakan
perintah-perintah-Nya dan
menjauhi larangan-Nya.
2.
Menjelaskan kepada umatnya
atas hal-hal yang dapat menyelamatkan hidupnya di dunia maupun akan
membahagiakan kehidupannya di akhirat.
3.
Berjihad dan berjuang untuk
menegakkan agama Islam agar senantiasa dihayati dan diamalkan oleh
seluruh umat
manusia.
Meski demikian, dalam
menyampaikan wahyu
kepada umatnya, tidak jarang para rasul tersebut mendapatkan tantangan,
penghinaan, bahkan siksaan. Akan tetapi, rasul tersebut berjuang tanpa
mengenal
lelah. Perjuangan mereka sangat patut untuk kita teladani.
IJTIMA
Kata rasul berasal dari kata rasulun yang
artinya utusan. Menurut istilah, rasul adalah manusia mulia yang dipilih
Allah
untuk menerima wahyu untuk diamalkan sendiri dan wajib disampaikan
kepada
umatnya, sedangkan nabi adalah manusia mulia yang dipilih Allah untuk
menerima
wahyu agar diamalkan oleh dirinya, tetapi tidak wajib menyampaikannya
kepada
umatnya.
Fungsi
mereka antara lain membawa berita gembira atau peringatan kepada
umatnya,
menyuruh umat untuk menyembah hanya kepada Allah dan senantiasa bertakwa
kepada-Nya, menyeru pada umat untuk beriman kepada Allah tanpa
pengkultusan
terhadap para rasul itu, dan mengajarkan seluruh umat agar senantiasa
mempelajari kitab suci yang diturunkan kepadanya sebagai pedoman
hidupnya.
Sikap
beriman kepada rasul dapat diwujudkan antara lain dengan memuliakan dan
senantiasa mengucapkan salawat kepadanya, mengerjakan segala sesuatu
yang
diperintahkan dan menjauhi segala larangan Allah yang diajarkan oleh
para
rasul, dan meyakini kebenaran yang ada dalam Al Quran.
Posted By : Okta Anggraini Zuhdi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar