Rabu, 04 Desember 2013

POTENSI EKONOMI

POTENSI EKONOMI
 
Struktur perekonomian Kabupaten Blitar tahun 2010 dominan bertumpu pada sector primer yaitu Sektor Pertanian dan Pertambangan/Penggalian. Besaran sektor primer dalam menopang perekonomian daerah Kabupaten Blitar mencapai 47,90 persen. Pada sektor ini tentu saja sector pertanian memberikan peran yang dominan yaitu mencapai 45,54 persen. Sektor sekunder yang terdiri dari Sektor Industri, Listrik Gas dan Air Bersih, dan Konstruksi memiliki share sebesar 5,34 persen terhadap perekonomian. Sektor Industri
Pengolahan memberikan share paling dominan dalam pembentukan sector sekunder yang mencapai 2,55 persen, menyusul sector kontruksi sebesar 2,38 persen. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih memberikan share terkecil dalam pembentukan sektor sekunder yaitu sebesar 0,4 persen.
Sedangkan sektor tersier yang mencakup Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran; Pengangkutan/Telekomunikasi; Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan; serta Jasa-jasa memiliki share sektoral sebesar 46,76 persen. Sektor ini lebih banyak didukung dengan share sektor perdagangan, hotel, dan restoran yang mencapai 28,93 persen. Sektor jasa jasa memberikan share sektoral sebesar 11,09 persen, sector pengangakutan/telekomunikasi 2,30 persen, dan sector keuangan, persewaan, dan jasa Perusahaan sebesar 4,43 persen. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Blitar mencapai 6,08 persen pada tahun 2010, yang berarti selama tahun 2010 tercatat adanya peningkatan kuantitas produksi barang dan jasa berdasarkan harga konstan 2000 mencapai 6,08 persen dibanding keadaan tahun sebelumnya, merupakan paling tinggi selama 5 tahun ini.
Jika dilihat dari pertumbuhan 3 sektor utama pembentuk PDRB pada beberapa tahun terakhir, yaitu sektor primer, sekunder, dan tersier, maka sektor tersier memiliki laju pertumbuhan yang paling dominan, menyusul sektor sekunder dan terakhir sektor primer. Dengan kata lain sektor tersier merupakan sektor yang paling elastis dalam meningkatkan volume produksinya dibanding sektor primer. Percepatan laju produksi barang/jasa sector tersier lebih besar jika dibanding dengan sektorsektor yang lain. Hal ini dikaitkan juga dengan share sektoral beberapa tahun terakhir, dimana sector tersier mulai menggeser peran sektor primer sebagai sektor pendukung utama dalam pembentukan PDRB.
(Sumber: Kabupaten Blitar Dalam Angka 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar