Rabu, 04 Desember 2013

Gangguan dan Penyakit Pada Sistem Gerak -

 
 Gangguan pada sistem gerak sering dialami oleh tulang, persendian, dan otot dalam melaksanakan tugasnya. Gangguan ini dapat terjadi, karena tulang dan otot di dalam tubuh sering menanggung beban terlalu berat, maupun karena pengaruh hormon, vitamin, infeksi kuman penyakit, dan lain-lain.

1. Gangguan Tulang

a. Gangguan fisiologis

Gangguan dan Penyakit Pada Sistem Gerak
Gangguan fisiologis bisa disebabkan karena kelainan fungsi vitamin atau hormon. Contoh gangguan fisiologis ialah rakhitis, mikrosefalus, hidrosefalus, akromegali, dan osteoporosis.

(1) Rakhitis ialah penyakit tulang karena kekurangan vitamin D. Vitamin D berfungsi membantu proses penimbunan zat kapur pada waktu pembentukan tulang. Jadi, jika kekurangan vitamin D menyebabkan tulang anggota gerak berbentuk X atau O.
(2) Mikrosefalus ialah pertumbuhan tulang tengkorak yang terhambat karena abnormalitas tirosin sehingga ukuran kepala menjadi kecil.
(3) Hidrosefalus ialah suatu kelainan yang ditandai dengan pengumpulan abnormal cairan spinal dan terjadi pelebaran rongga otak sehingga kepala membesar.
(4) Akromegali ialah penyakit pada tulang pipa yang menebal karena kelebihan somatotropin yang bersifat lokal.
(5) Osteoporosis ialah penurunan berat tulang karena osifikasi dan terjadi penghambatan reabsorpsi bahan tulang. Hal ini dapat disebabkan oleh kelainan fungsi hormon parahormon.

b. Gangguan fisik

Gangguan secara fisik sering menyebabkan kerusakan tulang. Kerusakan tulang ini,
contohnya adalah fraktura atau retak tulang. Retak tulang dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:

(1) fraktura, apabila tulang yang retak tidak sampai menyebabkan organ lain terluka atau dapat pula menyebabkan otot dan kulit terluka.
(2) Greenstick, apabila tulang mengalami retak sebagian dan tidak sampai memisah.
(3) Komminudet, apabila tulang mengalami retak menjadi beberapa bagian tetapi tidak sampai keluar dari otot.

c. Gangguan pada tulang belakang

Kedudukan tulang belakang dapat berubah atau bergeser dari kedudukan normalnya. Kelainan kedudukan tulang belakang ini ada beberapa macam, yaitu

(1) Lordosis, jika tulang pinggang melengkung ke depan sehingga kepala tertarik ke belakang.
(2) Kifosis, jika tulang punggung melengkung ke belakang sehingga orang menjadi bungkuk.
(3) Skoliosis, jika tulang belakang melengkung ke kiri atau ke kanan.

2. Gangguan Persendian

Gangguan persendian dapat diakibatkan oleh berbagai macam sebab sehingga terjadi gangguan gerak. Gangguan persendian ini dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

1) dislokasi, pergeseran kedudukan sendi karena perubahan ligamen,
2) ankilosis, persendian yang tidak dapat digerakkan; dan
3) artritis, peradangan pada persendian yang disertai dengan rasa sakit untuk digerakkan. 

Arthritis dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

(a) Reumatoid, yang merupakan penyakit kronis pada jaringan penghubung sendi.
(b) Gout arthritis, yaitu gangguan persendian karena metabolisme asam urat yang gagal.
(c) Osteoartritis, ialah penyakit sendi karena menipisnya tulang rawan.

3. Gangguan Otot

Otot berperan dalam gerakan sebagai alat gerak aktif. Jika otot mengalami gangguan, maka sistem gerak juga menjadi terhambat. Beberapa macam gangguan otot di antaranya adalah:

a. Kejang otot, terjadi apabila otot terus-menerus melakukan aktivitas sampai akhirnya tidak mampu lagi berkontraksi karena kehabisan energi.
b. Tetanus, yaitu otot terus menerus mengalami ketegangan karena infeksi bakteri Clostridium tetani yang menghasilkan toksin.
c. Atrofi atau miastema grafis, yaitu keadaan otot mengecil sehingga menghilangkan kemampuan otot untuk berkontraksi. Hal ini menyebabkan otot mengalami kelumpuhan.
d. Supertrofi, yaitu volume otot membesar karena otot setiap hari dilatih secara berlebihan.
e. Hernia abdominalis, yaitu otot dinding perut yang lemah tersobek sehingga letak usus menurun.
f. Stiff atau kaku leher, yaitu otot leher yang mengalami peradangan akibat gerakan atau hentakan yang salah sehingga leher terasa kaku.

Daftar Istilah

Amfiartrosis = persendian yang masih memungkinkan terjadinya sedikit gerakan.
Antagonis = kontraksi otot yang berlawanan dengan otot lainnya.
Artikulasi = hubungan antartulang atau antarsegmen.
Diartrosis = persendian yang dapat digerakkan.
Endoskeleton = rangka dalam.
Foramen magnum = lubang di tengkorak belakang yang dilewati serabut saraf.
Fraktura = patah tulang tampak luka pada otot.
Kontraksi = memendek dan menegangnya serabut otot karena adanya rangsang.
Ligamen = jaringan ikat atau tulang rawan bersifat elastis yang membalut persendian.
Osifikasi = pembentukan tulang rawan menjadi tulang sejati.
Osteoblas = sel pembentuk tulang yang mensekresikan matriks tulang.
Rawan hialin = tulang rawan halus yang tampak mengkilat tidak memiliki serat yang jelas.
Rawan elastis = jaringan ikat protein penyusun utama serabut elastis pada pembuluh darah dan ligamen.
Sinergis = kontraksi otot yang seirama dengan otot lainnya.
Tendon = tali serabut berwarna putih yang menghubungkan otot dengan struktur yang dapat bergerak.
Tetanus = keadaan tegang yang terus-menerus pada otot.

Sejarah teori ekonomi

Sejarah teori ekonomi


Sejarah Perkembangan Teori Ekonomi adalah suatu pemikiran kapitalisme yang terlebih dahulu yang harus dilacak melalui sejarah perkembangan pemikiran ekonomi dari era Yunani kuno sampai era sekarang. Aristoteles adalah yang pertama kali memikirkan tentang transaksi ekonomi dan membedakan di antaranya antara yang bersifat "natural" atau "unnatural". Transaksi natural terkait dengan pemuasan kebutuhan dan pengumpulan kekayaan yang terbatasi jumlahnya oleh tujuan yang dikehendakinya. Transaksi un-natural bertujuan pada pengumpulan kekayaan yang secara potensial tak terbatas. Dia menjelaskan bahwa kekayaan unnatural tak berbatas karena dia menjadi akhir dari dirinya sendiri ketimbang sebagai sarana menuju akhir yang lain yaitu pemenuhan kebutuhan. Contoh dati transaksi ini disebutkan adalah perdagangan moneter dan retail yang dia ejek sebagai "unnatural" dan bahkan tidak bermoral. Pandangannya ini kelak akan banyak dipuji oleh para penulis Kristen di Abad Pertengahan.
Aristotles juga membela kepemilikan pribadi yang menurutnya akan dapat memberi peluang seseorang untuk melakukan kebajikan dan memberikan derma dan cinta sesama yang merupakan bagian dari “jalan emas” dan “kehidupan yang baik ala Aristotles.
Chanakya (c. 350-275 BC) adalah tokoh berikutnya. Dia sering mendapat julukan sebagai Indian Machiavelli. Dia adalah professor ilmu politik pada Takshashila University dari India kuno dan kemudian menjadi Prime Minister dari kerajaan Mauryan yang dipimpin oleh Chandragupta Maurya. Dia menulis karya yang berjudul Arthashastra (Ilmu mendapatkan materi) yang dapat dianggap sebagai pendahulu dari Machiavelli's The Prince. Banyak masalah yang dibahas dalam karya itu masih relevan sampai sekarang, termasuk diskusi tentang bagaiamana konsep manajemen yang efisien dan solid, dan juga masalah etika di bidang ekonomi. Chanakya juga berfokus pada isu kesejahteraan seperti redistribusi kekayaan pada kaum papa dan etika kolektif yang dapat mengikat kebersamaan masyarakat.
Tokoh pemikir Islam juga memberikan sumbangsih pada pemahaman di bidang ekonomi. ibn Khaldun dari Tunis (1332–1406) menulis masalah teori ekonomi dan politik dalam karyanya Prolegomena, menunjukkan bagaimana kepadatan populasi adalah terkait dengan pembagian tenaga kerja yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi yang sebaliknya mengakibatkan pada penambahan populasi dalam sebuah lingkaran. Dia juga memperkenalkan konsep yang biasa disebut dengan Khaldun-Laffer Curve (keterkaitan antara tingkat pajak dan pendapatan pajak dalam kurva berbentuk huruf U).
Perintis pemikiran barat di bidang ekonomi terkait dengan debat scholastic theological selama Middle Ages. Masalah yang penting adalah tentang penentuan harga barang. Penganut Katolik dan Protestan terlibat dalam perdebatan tentang apa itu yang disebut “harga yang adil” di dalam ekonomi pasar. Kaum skolastik Spanyol pada abad 16 mengatakan bahwa harga yang adil tak lain adalah harga pasar umum dan mereka umumnya mendukung filsafat laissez faire.
Selanjutnya pada era Reformation pada 16th century, ide tentang perdagangan bebas muncul yang kemudian diadopsi secara hukum oleh Hugo de Groot atau Grotius. Kebijakan ekonomi di Europe selama akhir Middle Ages dan awal Renaissance adalah memberlakukan aktivitas ekonomi sebagai barang yang ditarik pajak untuk para bangsawan dan gereja. Pertukaran ekonomi diatur dengan hukum feudal seperti hak untuk mengumpulkan pajak jalan begitu juga pengaturan asosiasi pekerja (guild) dan pengaturan religious dalam masalah penyewaan. Kebijakan ekonomi seperti itu didesain untuk mendorong perdagangan pada wilayah tertentu. Karena pentingnya kedudukan sosial, aturan-aturan terkait kemewahan dijalankan, pengaturan pakaian dan perumahan meliputi gaya yang diperbolehkan, material yang digunakan dan frekuensi pembelian bagi masing-masing kelas yang berbeda.
Niccolò Machiavelli dalam karyanya The Prince adalah penulis pertama yang menyusun teori kebijakan ekonomi dalam bentuk nasihat. Dia melakukannya dengan menyatakan bahwa para bangsawan dan republik harus membatasi pengeluarannya, dan mencegah penjarahan oleh kaum yang punya maupun oleh kaum kebanyakan. Dengan cara itu maka negara akan dilihat sebagai “murah hati” karena tidak menjadi beban berat bagi warganya. Selama masa Early Modern period, mercantilists hampir dapat merumuskan suatu teori ekonomi tersendiri. Perbedaan ini tercermin dari munculnya negara bangsa di kawasan Eropa Barat yang menekankan pada balance of payments.
Tahap ini kerapkali disebut sebagai tahap paling awal dari perkembangan modern capitalism yang berlangsung pada periode antara abad 16th dan 18th, kerap disebut sebagai merchant capitalism dan mercantilism. Babakan ini terkait dengan geographic discoveries oleh merchant overseas traders, terutama dari England dan Low Countries; European colonization of the Americas; dan pertumbuhan yang cepat dari perdagangan luar negeri. Hal ini memunculkan kelas bourgeoisie dan menenggelamkan feudal system yang sebelumnya.
Merkantilisme adalah sebuah sistem perdagangan untuk profit, meskipun produksi masih dikerjakan dengan non-capitalist production methods. Karl Polanyi berpendapat bahwa capitalism belum muncul sampai berdirinya free trade di Britain pada 1830s.
Di bawah merkantilisme, European merchants, diperkuat oleh sistem kontrol dari negara, subsidies, and monopolies, menghasilkan kebanyakan profits dari jual-beli bermacam barang. Dibawah mercantilism, guilds adalah pengatur utama dari ekonomi. Dalam kalimat Francis Bacon, tujuan dari mercantilism adalah :
"the opening and well-balancing of trade; the cherishing of manufacturers; the banishing of idleness; the repressing of waste and excess by sumptuary laws; the improvement and husbanding of the soil; the regulation of prices…"
Di antara berbagai mercantilist theory salah satunya adalah bullionism, doktrin yang menekankan pada pentingnya akumulasi precious metals. Mercantilists berpendapat bahwa negara seharusnya mengekspor barang lebih banyak dibandingkan jumlah yang diimport sehingga luar negeri akan membayar selisihnya dalam bentuk precious metals. Mercantilists juga berpendapat bahwa bahan mentah yang tidak dapat ditambang dari dalam negeri maka harus diimport, dan mempromosikan subsidi, seperti penjaminan monopoli protective tariffs, untuk meningkatkan produksi dalam negeri dari manufactured goods.
Para perintis mercantilism menekankan pentingnya kekuatan negara dan penaklukan luar negeri sebagai kebijakan utama dari economic policy. Jika sebuah negara tidak mempunyai supply dari bahan mentahnnya maka mereka harus mendapatkan koloni darimana mereka dapat mengambil bahan mentah yang dibutuhkan. Koloni berperan bukan hanya sebagai penyedia bahan mentah tapi juga sebagai pasar bagi barang jadi. Agar tidak terjadi suatu kompetisi maka koloni harus dicegah untuk melaksanakan produksi dan berdagang dengan pihak asing lainnya.
Selama the Enlightenment, physiocrats Perancis adalah yang pertama kali memahami ekonomi berdiri sendiri. Salah satu tokoh yang terpenting adalah Francois Quesnay. Diagram ciptaannya yang terkenal, tableau economique, oleh kawan-kawannya dianggap sebagai salah satu temuan ekonomi terbesar setelah tulisan dan uang. Diagram zig-zag ini dipuji sebagai rintisan awal bagi pengembangan banyak tabel dalam ekonomi modern, ekonometrik, multiplier Keynes, analisis input-output, diagram aliran sirkular dan model keseimbangan umum Walras.
Tokoh lain dalam periode ini adalah Richard Cantillon, Jaques Turgot, dan Etienne Bonnot de Condillac. Richard Cantillon (1680-1734) oleh beberapa sejarawan ekonomi dianggap sebagai bapak ekonomi yang sebenarnya. Bukunya Essay on the Naturof Commerce ini General (1755, terbit setelah dia wafat) menekankan pada mekanisme otomatis dalam pasar yakni penawaran dan permintaan, peran vital dari kewirausahaan, dan analisis inflasi moneter “pra-Austrian” yang canggih yakni tentang bagaimana inflasi bukan hanya menaikkan harga tetapi juga mengubah pola pengeluaran.
Jaques Turgot (1727-81) adalah pendukung laissez faire, pernah menjadi menteri keuangan dalam pemerintahan Louis XVI dan membubarkan serikat kerja (guild), menghapus semua larangan perdagangan gandum dan mempertahankan anggaran berimbang. Dia terkenal dekat dengan raja meskipun akhirnya dipecat pada 1776. Karyanya Reflection on the Formation and Distribution of Wealth menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang perekonomian. Sebagai seorang physiocrats, Turgot membela pertanian sebagai sektor paling produktif dalam ekonomi. Karyanya yang terang ini memberikan pemahaman yang baik tentang preferensi waktu, kapital dan suku bunga, dan peran enterpreneur-kapitalis dalam ekonomi kompetetitif.
Etienne Bonnot de Condillac (1714-80) adalah orang yang membela Turgot di saat-saat sulit tahun 1775 ketika dia menghadapi kerusuhan pangan saat menjabat sebagai menteri keuangan. Codillac juga merupakan seorang pendukung perdagangan bebas. Karyanya Commerce and Government (terbit sebulan sebelum The Wealth of Nation, 1776) mencakup gagasan ekonomi yang sangat maju. Dia mengakui manufaktur sebagai sektor produktif, perdagangan sebagai representasi nilai yang tak seimbang dimana kedua belah pihak bisa mendapat keuntungan, dan mengakui bahwa harga ditentukan oelh nilai guna, bukan nilai kerja.
Tokoh lainnya, Anders Chydenius (1729–1803) menulis buku The National Gain pada 1765 yang menerangkan ide tentang kemerdekaan dalam perdagangan dan industri dan menyelidiki hubungan antara ekonomi dan masyarakat dan meletakkan dasar liberalism, sebelas tahun sebelum Adam Smith menulis hal yang sama namun lebih komprehensif dalamThe Wealth of Nations. Menurut Chydenius, democracy, kesetaraan dan penghormatan pada hak asasi manusia adalah jalan satu-satunya untuk kemajuan dan kebahagiaan bagi seluruh anggota masyarakat.
Mercantilism mulai menurun di Great Britain pada pertengahan 18th, ketika sekelompok economic theorists, dipimpin oleh Adam Smith, menantang dasar-dasar mercantilist doctrines yang berkeyakinan bahwa jumlah keseluruhan dari kekayaan dunia ini adalah tetap sehingga suatu negara hanya dapat meningkatkan kekayaannya dari pengeluaran negara lainnya. Meskipun begitu, di negara-negara yang baru berkembang seperti Prussia dan Russia, dengan pertumbuhan manufacturing yang masih baru, mercantilism masih berlanjut sebagai paham utama meskipun negara-negara lain sudah beralih ke paham yang lebih baru.
Pemikiran ekonomi modern biasanya dinyatakan dimulai dari terbitnya Adam Smith's The Wealth of Nations, pada 1776, walaupun pemikir lainnya yang lebih dulu juga memberikan kontribusi yang tidak sedikit. Ide utama yang diajukan oleh Smith adalah kompetisi antara berbagai penyedia barang dan pembeli akan menghasilkan kemungkinan terbaik dalam distribusi barang dan jasa karena hal itu akan mendorong setiap orang untuk melakukan spesialisasi dan peningkatan modalnya sehingga akan menghasilkan nilai lebih dengan tenaga kerja yang tetap. Smith's thesis berkeyakinan bahwa sebuah sistem besar akan mengatur dirinya sendiri dengan menjalankan aktivits-aktivitas masing-masing bagiannya sendiri-sendiri tanpa harus mendapatkan arahan tertentu. Hal ini yang biasa disebut sebagai "invisible hand" dan masih menjadi pusat gagasan dari ekonomi pasar dan capitalism itu sendiri.
Smith adalah salah satu tokoh dalam era Classical Economics dengan kontributor utama John Stuart Mill and David Ricardo. John Stuart Mill, pada awal hingga pertengahan abad 19th, berfokus pada "wealth" yang didefinisikannya secara khusus dalam kaitannya dengan nilai tukar obyek atau yang sekarang disebut dengan price.
Pertengahan abad 18th menunjukkan peningkatan pada industrial capitalism, memberi kemungkinan bagi akumulasi modal yang luas di bawah fase perdagangan dan investasi pada mesin-mesin produksi. Industrial capitalism, yang dicatat oleh Marx mulai dari pertigaan akhir abad 18th, menandai perkembangan dari the factory system of manufacturing, dengan ciri utama complex division of labor dan routinization of work tasks; dan akhirnya memantapkan dominasi global dari capitalist mode of production.
Hasil dari proses tersebut adalah Industrial Revolution, dimana industrialist menggantikan posisi penting dari merchant dalam capitalist system dan mengakibatkan penurunan traditional handicraft skills dari artisans, guilds, dan journeymen. Juga selam masa ini, capitalism menandai perubahan hubungan antara British landowning gentry dan peasants, meningkatkan produksi dari cash crops untuk pasar lebih daripada yang digunakan untuk feudal manor. Surplus ini dihasilkan dengan peningkatan commercial agriculture sehingga mendorong peningkatan mechanization of agriculture.
Peningakatan industrial capitalism juga terkait dengan penurunan mercantilism. Pertengahan hingga akhir abad sembilan belas Britain dianggap sebagai contoh klasik dari laissez-faire capitalism. Laissez-faire mendapatkan momentum oleh mercantilism di Britain pada 1840s dengan persetujuan Corn Laws dan Navigation Acts. Sejalan dengan ajaran classical political economists, dipimpin oleh Adam Smith dan David Ricardo, Britain memunculkan liberalism, mendorong kompetisi dan perkembangan market economy.
Pada abad 19th, Karl Marx menggabungkan berbagai aliran pemikiran meliputi distribusi sosial dari sumber daya, mencakup karya Adam Smith, juga pemikiran socialism dan egalitarianism, dengan menggunakan pendekatan sistematis pada logika yang diambil dari Georg Wilhelm Friedrich Hegel untuk menghasilkan Das Kapital. Ajarannya banyak dianut oleh mereka yang mengkritik ekonomi pasar selama abad 19th dan 20th. Ekonomi Marxist berlandaskan pada labor theory of value yang dasarnya ditanamkan oleh classical economists (termasuk Adam Smith) dan kemudian dikembangkan oleh Marx. Pemikiran Marxist beranggapan bahwa capitalism adalah berlandaskan pada exploitation kelas pekerja: pendapatan yang diterima mereka selalu lebih rendah dari nilai pekerjaan yang dihasilkannya, dan selisih itu diambil oleh capitalist dalam bentuk profit.
Pada akhir abad 19th, kontrol dan arah dari industri skala besar berada di tangan financiers. Masa ini biasa disebut sebagai "finance capitalism," dicirikan dengan subordination proses produksi ke dalam accumulation of money profits dalam financial system. Penampakan utama capitalism pada masa ini mencakup establishment of huge industrial cartels atau monopolies; kepemilikan dan management dari industry oleh financiers berpisah dari production process; dan pertumbuhan dari complex system banking, sebuah equity market, dan corporate memegang capital melalui kepemilikan stock. Tampak meningkat juga industri besar dan tanah menjadi subject of profit dan loss oleh financial speculators. Akhir abad 19th juga muncul "marginal revolution" yang meningkatkan dasar pemahaman ekonomi mencakup konsep-konsep seperti marginalism dan opportunity cost. Lebih lanjut, Carl Menger menyebarkan gagasan tentang kerangka kerja ekonomi sebagai opportunity cost dari keputusan yang dibuat pada margins of economic activity.
Akhir 19th dan awal 20th capitalism juga disebutkan segagai era "monopoly capitalism," ditandai oleh pergerakan dari laissez-faire phase of capitalism menjadi the concentration of capital hingga mencapai large monopolistic atau oligopolistic holdings oleh banks and financiers, dan dicirikan oleh pertumbuhan corporations dan pembagian labor terpisah dari shareholders, owners, dan managers.
Perkembangan selanjutnya ekonomi menjadi lebih bersifat statistical, dan studi tentang econometrics menjadi penting. Statistik memperlakukan price, unemployment, money supply dan variabel lainnya serta perbandingan antar variabel-variabel ini, menjadi sentral dari penulisan ekonomi dan menjadi bahan diskusi utama dalam lapangan ekonomi. Pada quarter terakhir abad 19th, kemunculan dari large industrial trusts mendorong legislation di U.S. untuk mengurangi monopolistic tendencies dari masa ini. Secara berangsur-angsur, U.S. federal government memainkan peranan yang lebih besar dalam menghasilkan antitrust laws dan regulation of industrial standards untuk key industries of special public concern. Pada akhir abad 19th, economic depressions dan boom and bust business cycles menjadi masalah yang tak terselesaikan. Long Depression dari 1870s dan 1880s dan Great Depression dari 1930s berakibat pada nyaris keseluruhan capitalist world, dan menghasilkan pembahasan tentang prospek jangka panjang capitalism. Selama masa 1930s, Marxist commentators seringkali meyakinkan kemungkinan penurunan atau kegagalan capitalism, dengan merujuk pada kemampuan Soviet Union untuk menghindari akibat dari global depression.
Macroeconomics mulai dipisahkan dari microeconomics oleh John Maynard Keynes pada 1920s, dan menjadi kesepakatan bersama pada 1930s oleh Keynes dan lainnya, terutama John Hicks. Mereka mendapat ketenaran karena gagasannya dalam mengatasi Great Depression. Keynes adalah tokoh penting dalam gagasan pentingnya keberadaaan central banking dan campur tangan pemerintah dalam hubungan ekonomi. Karyanya "General Theory of Employment, Interest and Money" menyampaikan kritik terhadap ekonomi klasik dan juga mengusulkan metode untuk management of aggregate demand. Pada masa sesudah global depression pada 1930s, negara memainkan peranan yang penting pada capitalistic system di hampir sebagian besar kawasan dunia. Pada 1929, sebagai contoh, total pengeluaran U.S. government (federal, state, and local) berjumlah kurang dari sepersepuluh dari GNP; pada 1970s mereka berjumlah mencapai sepertiga. Peningkatan yang sama tampak pada industrialized capitalist economies, sepreti France misalnya, telah mencapai ratios of government expenditures dari GNP yang lebih tinggi dibandingkan United States. Sistem economies ini seringkali disebut dengan "mixed economies."
Selama periode postwar boom, penampakan yang luasa dari new analytical tools dalam social sciences dikembangkan untuk menjelaskan social dan economic trends dari masa ini, mencakup konsep post-industrial society dan welfare statism. Phase dari capitalism sejak awal masa postwar hingga 1970s memiliki sesuatu yang kerap disebut sebagai “state capitalism”, terutama oleh Marxian thinkers.
Banyak economists menggunakan kombinasi dari Neoclassical microeconomics dan Keynesian macroeconomics. Kombinasi ini, yang sering disebut sebagai Neoclassical synthesis, dominan pada pengajaran dan kebijakan publik pada masa sesudah World War II hingga akhir 1970s. pemikiran neoclassical mendapat bantahan dari monetarism, dibentuk pada akhir 1940s dan awal 1950s oleh Milton Friedman yang dikaitkan dengan University of Chicago dan juga supply-side economics.
Pada akhir abad 20th terdapat pergeseran wilayah kajian dari yang semula berbasis price menjadi berbasis risk, keberadaan pelaku ekonomi yang tidak sempurna dan perlakuan terhadap ekonomi seperti biological science, lebih menyerupai norma evolutionary dibandingkan pertukaran yang abstract. Pemahaman akan risk menjadi signifikan dipandang sebagai variasi price over time yang ternyata lebih penting dibanding actual price. Hal ini berlaku pada financial economics dimana risk-return tradeoffs menjadi keputusan penting yang harus dibuat.
Masa postwar boom yang lama berakhir pada 1970s dengan adanya economic crises experienced mengikuti 1973 oil crisis. “stagflation” dari 1970s mendorong banyak economic commentators politicians untuk memunculkan neoliberal policy diilhami oleh laissez-faire capitalism dan classical liberalism dari abad 19th, terutama dalam pengaruh Friedrich Hayek dan Milton Friedman. Terutama, monetarism, sebuah theoretical alternative dari Keynesianism yang lebih compatible dengan laissez-faire, mendapat dukungan yang meningkat increasing dalam capitalist world, terutama dibawah kepemimpinan Ronald Reagan di U.S. dan Margaret Thatcher di UK pada 1980s.
Area perkembangan yang paling pesat kemudian adalah studi tentang informasi dan keputusan. Contoh pemikiran ini seperti yang dikemukakan oleh Joseph Stiglitz. Masalah-masalah ketidakseimbangan informasi dan kejahatan moral dibahas disini seperti karena memengaruhi modern economic dan menghasilkan dilema-dilema seperti executive stock options, insurance markets, dan Third-World debt relief.

Trigonometry

Trigonometry

The Canadarm2 robotic manipulator on the International Space Station is operated by controlling the angles of its joints. Calculating the final position of the astronaut at the end of the arm requires repeated use of trigonometric functions of those angles.
Trigonometry' (from Greek trigōnon ``triangle + metron ``measure[1]) is a branch of mathematics that studies the relationship of lengths and angles in triangles. The field emerged during the third century BC, evolving out of an understanding of geometry then being used extensively for astronomical studies.[2]
The 3rd century astronomers first noted that the lengths of the sides of a right angle triangle and the angles between those sides have fixed relationships: that is, if at least the length of one side and the value of one angle is known all other angles and lengths can be determined algorithmically. These calculations soon came to be defined as the trigonometric functions and today are pervasive in both pure and applied mathematics: fundamental methods of analysis such as the Fourier Transform, for example, or the wave equation, use trigonometric functions to understand cyclical phenomena across a great many applications in fields as diverse as physics, mechanical and electrical engineering, music and acoustics, astronomy, ecology and biology. Trigonometry is also the foundation of the practical art of surveying.
Trigonometry is most simply associated with planar right angle triangles (a two dimensional triangle with one angle equal to 90 degrees). The applicability to non-right angle triangles exists but, since any non-right angle triangle (on a flat plane) can be bisected to create two right angle triangles, most problems can be reduced to calculations on right angle triangles. Thus the majority of applications relates to right angle triangles. One exceptions to this is Spherical trigonometry, the study of triangles on spheres, surfaces of constant positive curvature, in elliptic geometry (a fundamental part of astronomy and navigation). Trigonometry on surfaces of negative curvature is part of hyperbolic geometry.
Trigonometry basics are often taught in school either as a separate course or as part of a precalculus course.

History

The first trigonometric table was apparently compiled by Hipparchus, who is now consequently known as "the father of trigonometry."[3]
Sumerian astronomers studied angle measure, using a division of circles into 360 degrees.[4] They and later the Babylonians, studied the ratios of the sides of similar triangles and discovered some properties of these ratios, but did not turn that into a systematic method for finding sides and angles of triangles. The ancient Nubians used a similar method.[5] The ancient Greeks transformed trigonometry into an ordered science.[6]
Classical Greek mathematicians (such as Euclid and Archimedes) studied the properties of chords and inscribed angles in circles, and proved theorems that are equivalent to modern trigonometric formulae, although they presented them geometrically rather than algebraically. Claudius Ptolemy expanded upon Hipparchus' Chords in a Circle in his Almagest.[7] The modern sine function was first defined in the Surya Siddhanta, and its properties were further documented by the 5th century Indian mathematician and astronomer Aryabhata.[8] These Greek and Indian works were translated and expanded by medieval Islamic mathematicians. By the 10th century, Islamic mathematicians were using all six trigonometric functions, had tabulated their values, and were applying them to problems in spherical geometry.[citation needed] At about the same time, Chinese mathematicians developed trigonometry independently, although it was not a major field of study for them. Knowledge of trigonometric functions and methods reached Europe via Latin translations of the works of Persian and Arabic astronomers such as Al Battani and Nasir al-Din al-Tusi.[9] One of the earliest works on trigonometry by a European mathematician is De Triangulis by the 15th century German mathematician Regiomontanus. Trigonometry was still so little known in 16th-century Europe that Nicolaus Copernicus devoted two chapters of De revolutionibus orbium coelestium to explain its basic concepts.
Driven by the demands of navigation and the growing need for accurate maps of large geographic areas, trigonometry grew into a major branch of mathematics.[10] Bartholomaeus Pitiscus was the first to use the word, publishing his Trigonometria in 1595.[11] Gemma Frisius described for the first time the method of triangulation still used today in surveying. It was Leonhard Euler who fully incorporated complex numbers into trigonometry. The works of James Gregory in the 17th century and Colin Maclaurin in the 18th century were influential in the development of trigonometric series.[12] Also in the 18th century, Brook Taylor defined the general Taylor series.[13]

Overview

In this right triangle: sin A = a/c; cos A = b/c; tan A = a/b.
If one angle of a triangle is 90 degrees and one of the other angles is known, the third is thereby fixed, because the three angles of any triangle add up to 180 degrees. The two acute angles therefore add up to 90 degrees: they are complementary angles. The shape of a triangle is completely determined, except for similarity, by the angles. Once the angles are known, the ratios of the sides are determined, regardless of the overall size of the triangle. If the length of one of the sides is known, the other two are determined. These ratios are given by the following trigonometric functions of the known angle A, where a, b and c refer to the lengths of the sides in the accompanying figure:
  • Sine function (sin), defined as the ratio of the side opposite the angle to the hypotenuse.
\sin A=\frac{\textrm{opposite}}{\textrm{hypotenuse}}=\frac{a}{\,c\,}\,.
  • Cosine function (cos), defined as the ratio of the adjacent leg to the hypotenuse.
\cos A=\frac{\textrm{adjacent}}{\textrm{hypotenuse}}=\frac{b}{\,c\,}\,.
  • Tangent function (tan), defined as the ratio of the opposite leg to the adjacent leg.
\tan A=\frac{\textrm{opposite}}{\textrm{adjacent}}=\frac{a}{\,b\,}=\frac{\sin A}{\cos A}\,.
The hypotenuse is the side opposite to the 90 degree angle in a right triangle; it is the longest side of the triangle, and one of the two sides adjacent to angle A. The adjacent leg is the other side that is adjacent to angle A. The opposite side is the side that is opposite to angle A. The terms perpendicular and base are sometimes used for the opposite and adjacent sides respectively. Many English speakers find it easy to remember what sides of the right triangle are equal to sine, cosine, or tangent, by memorizing the word SOH-CAH-TOA (see below under Mnemonics).
The reciprocals of these functions are named the cosecant (csc or cosec), secant (sec), and cotangent (cot), respectively:
\csc A=\frac{1}{\sin A}=\frac{c}{a} ,
\sec A=\frac{1}{\cos A}=\frac{c}{b} ,
\cot A=\frac{1}{\tan A}=\frac{\cos A}{\sin A}=\frac{b}{a} .
The inverse functions are called the arcsine, arccosine, and arctangent, respectively. There are arithmetic relations between these functions, which are known as trigonometric identities. The cosine, cotangent, and cosecant are so named because they are respectively the sine, tangent, and secant of the complementary angle abbreviated to "co-".
With these functions one can answer virtually all questions about arbitrary triangles by using the law of sines and the law of cosines. These laws can be used to compute the remaining angles and sides of any triangle as soon as two sides and their included angle or two angles and a side or three sides are known. These laws are useful in all branches of geometry, since every polygon may be described as a finite combination of triangles.

Extending the definitions

Fig. 1a – Sine and cosine of an angle θ defined using the unit circle.
The above definitions apply to angles between 0 and 90 degrees (0 and π/2 radians) only. Using the unit circle, one can extend them to all positive and negative arguments (see trigonometric function). The trigonometric functions are periodic, with a period of 360 degrees or 2π radians. That means their values repeat at those intervals. The tangent and cotangent functions also have a shorter period, of 180 degrees or π radians.
The trigonometric functions can be defined in other ways besides the geometrical definitions above, using tools from calculus and infinite series. With these definitions the trigonometric functions can be defined for complex numbers. The complex exponential function is particularly useful.
e^{x+iy} = e^x(\cos  y + i \sin  y).
See Euler's and De Moivre's formulas.

Mnemonics

A common use of mnemonics is to remember facts and relationships in trigonometry. For example, the sine, cosine, and tangent ratios in a right triangle can be remembered by representing them as strings of letters. For instance, a mnemonic for English speakers is SOH-CAH-TOA:
Sine = Opposite ÷ Hypotenuse
Cosine = Adjacent ÷ Hypotenuse
Tangent = Opposite ÷ Adjacent
One way to remember the letters is to sound them out phonetically (i.e., SOH-CAH-TOA, which is pronounced 'so-kə-tow'-uh').[14] Another method is to expand the letters into a sentence, such as "Some Old Hippy Caught Another Hippy Trippin' On Acid".[15]

Calculating trigonometric functions

Trigonometric functions were among the earliest uses for mathematical tables. Such tables were incorporated into mathematics textbooks and students were taught to look up values and how to interpolate between the values listed to get higher accuracy. Slide rules had special scales for trigonometric functions.
Today scientific calculators have buttons for calculating the main trigonometric functions (sin, cos, tan, and sometimes cis and their inverses). Most allow a choice of angle measurement methods: degrees, radians and, sometimes, grad. Most computer programming languages provide function libraries that include the trigonometric functions. The floating point unit hardware incorporated into the microprocessor chips used in most personal computers have built-in instructions for calculating trigonometric functions.[16]

Applications of trigonometry

Sextants are used to measure the angle of the sun or stars with respect to the horizon. Using trigonometry and a marine chronometer, the position of the ship can be determined from such measurements.
There are an enormous number of uses of trigonometry and trigonometric functions. For instance, the technique of triangulation is used in astronomy to measure the distance to nearby stars, in geography to measure distances between landmarks, and in satellite navigation systems. The sine and cosine functions are fundamental to the theory of periodic functions such as those that describe sound and light waves.
Fields that use trigonometry or trigonometric functions include astronomy (especially for locating apparent positions of celestial objects, in which spherical trigonometry is essential) and hence navigation (on the oceans, in aircraft, and in space), music theory, audio synthesis, acoustics, optics, analysis of financial markets, electronics, probability theory, statistics, biology, medical imaging (CAT scans and ultrasound), pharmacy, chemistry, number theory (and hence cryptology), seismology, meteorology, oceanography, many physical sciences, land surveying and geodesy, architecture, phonetics, economics, electrical engineering, mechanical engineering, civil engineering, computer graphics, cartography, crystallography and game development.

Standard identities

Identities are those equations that hold true for any value.
\sin^2 A + \cos^2 A = 1 \
\sec^2 A - \tan^2 A = 1 \
\csc^2 A - \cot^2 A = 1 \

Angle transformation formulas

\sin (A \pm B) = \sin A \ \cos B \pm \cos A \ \sin B
\cos (A \pm B) = \cos A \ \cos B \mp \sin A \ \sin B
\tan (A \pm B) = \frac{ \tan A \pm \tan B }{ 1 \mp \tan A  \ \tan B}
\cot (A \pm B) = \frac{ \cot A \ \cot B \mp 1}{ \cot B \pm \cot A }

Common formulas

Triangle with sides a,b,c and respectively opposite angles A,B,C
Certain equations involving trigonometric functions are true for all angles and are known as trigonometric identities. Some identities equate an expression to a different expression involving the same angles. These are listed in List of trigonometric identities. Triangle identities that relate the sides and angles of a given triangle are listed below.
In the following identities, A, B and C are the angles of a triangle and a, b and c are the lengths of sides of the triangle opposite the respective angles.

Law of sines

The law of sines (also known as the "sine rule") for an arbitrary triangle states:
\frac{a}{\sin A} = \frac{b}{\sin B} = \frac{c}{\sin C} = 2R,
where R is the radius of the circumscribed circle of the triangle:
R = \frac{abc}{\sqrt{(a+b+c)(a-b+c)(a+b-c)(b+c-a)}}.
Another law involving sines can be used to calculate the area of a triangle. Given two sides and the angle between the sides, the area of the triangle is:
\mbox{Area} = \frac{1}{2}a b\sin C.
All of the trigonometric functions of an angle θ can be constructed geometrically in terms of a unit circle centered at O.

Law of cosines

The law of cosines (known as the cosine formula, or the "cos rule") is an extension of the Pythagorean theorem to arbitrary triangles:
c^2=a^2+b^2-2ab\cos C ,\,
or equivalently:
\cos C=\frac{a^2+b^2-c^2}{2ab}.\,

Law of tangents

The law of tangents:
\frac{a-b}{a+b}=\frac{\tan\left[\tfrac{1}{2}(A-B)\right]}{\tan\left[\tfrac{1}{2}(A+B)\right]}

Euler's formula

Euler's formula, which states that e^{ix} = \cos x + i \sin x, produces the following analytical identities for sine, cosine, and tangent in terms of e and the imaginary unit i:
\sin x = \frac{e^{ix} - e^{-ix}}{2i}, \qquad \cos x = \frac{e^{ix} + e^{-ix}}{2}, \qquad \tan x = \frac{i(e^{-ix} - e^{ix})}{e^{ix} + e^{-ix}}.

Cara Membuat Email Baru di Gmail, Yahoo, dan Hotmail

Cara Membuat Email Baru di Gmail, Yahoo, dan Hotmail


cara membuat email baru Cara Membuat Email Baru di Gmail, Yahoo, dan Hotmail
Cara membuat email ~ Artikel ini berawal dari percakapan dua anak SMU yang kebetulan ada di samping saya waktu saya sedang minum kopi. Salah satu dari anak muda itu bertanya pada temannya “bro, kalau mau bikin facebook kan harus punya email, gimana sih cara membuat email?”. Wah ternyata masih ada yang kurang paham cara membuat akun email sendiri ya hehehe.
Kenapa kita butuh email? Email adalah salah satu fasilitas yang wajib kita miliki ketika melakukan kegiatan di internet. Misalnya ketika kita ingin membuat akun media sosial di Facebook, Twitter, atau Google plus, pasti situs media sosial tersebut akan meminta akun email kita, atau ketika kita ingin belanja di toko online, pasti mereka akan menanyakan akun email kita. Fungsi email ini sendiri adalah sebagai alat komunikasi digital (surat elektronik) dan bisa juga sebagai identitas online seseorang.
Sebelumnya kita mesti tahu dulu apa itu email. Email atau e-mail adalah singkatan dari Electronic Mail atau surat elektronik yang hanya bisa dibaca jika kita punya perangkat komputer, laptop, Tab, smartphone, dan tentunya koneksi internet. Kalau tidak ada koneksi internet, kita tidak akan bisa membuka akun email kita. Akun email itu sendiri dapat kita miliki secara gratis ataupun berbayar, dan di artikel ini saya hanya membahas cara membuat email gratisan.
Artikel lain: Talk Fusion Indonesia
Beberapa penyedia layanan email gratis yang paling terkenal dan paling banyak digunakan adalah Yahoo.com, Google.com, dan Microsoft.com. Berikut ini adalah cara membuat email gratis di masing-masing layanan yang saya sebutkan:

A. Cara Membuat Email Gratis di Gmail (Google Mail)

Ini adalah layanan email gratis favorit saya. Selain bisa membuat email dengan gratis, kita juga bisa membuat akun Google plus dengan mudah bila sudah memiliki akun Gmail.
1. Langkah pertama, kunjungi situs Google mail
2. Klik tombol “Buat Akun” yang ada di sebelah kanan atas halaman Google mail.
3. Isi kolom-kolom yang ada pada halaman pengisian dengan data Anda:
  • Nama: isi dengan nama lengkap Anda, nama depan dan nama belakang
  • Pilih nama pengguna Anda: isi dengan alamat email yang Anda inginkan
  • Buat sandi: isi dengan sandi yang tidak mudah ditebak, tapi mudah Anda ingat
  • Konfirmasi sandi Anda: ulangi memasukkan sandi Anda sebelumnya
  • Tanggal lahir: isi dengan tanggal, bulan, dan tahun kelahiran Anda
  • Gender: pilih yang sesuai dengan jenis kelamin Anda
  • Ponsel: isi dengan nomor HP Anda untuk keamanan
  • Buktikan bahwa Anda bukan robot: isi dengan kode (2 kata dengan spasi) yang ada di halaman tersebut
  • Lokasi: isi sesuai dengan negara tempat Anda tinggal
  • Centang kolom menyetujui persyaratan dan kebijakan dari Google
  • Klik tombol “Langkah berikutnya”
4. Langkah selanjutnya adalah menyiapkan profil Anda dengan menambahkan foto profile Anda. Untuk menambahkan foto, silahkan klik tombol “Tambahkan Foto Profil”. Anda bisa memasukkan foto dari komputer. Setelah selesai mengatur foto profil, klik tombol “Langkah berikutnya”.
5. Voila, akun email di Google sudah selesai dibuat. Silahkan klik tombol “Lanjutkan ke Gmail” untuk masuk ke halaman email Anda.

B. Cara Membuat Email di Yahoo Mail

Layanan email gratis dari Yahoo sangat banyak digunakan orang. Selain email gratis, kita juga otomatis akan bisa mendaftar ke layanan Yahoo Messenger untuk chating.
1. Langkah pertama, kunjungi situs Yahoo mail
2. Klik tombol “Buat Account Baru” di bagian atas kanan halaman Yahoo mail.
3. Isi kolom-kolom yang disediakan dengan memasukkan data Anda:
  • Nama:  isi dengan nama lengkap Anda, nama depan dan nama belakang
  • Pilih ID Yahoo!: pilih alamat email yang Anda inginkan di Yahoo
  • Pilih kata sandi: isi dengan sandi yang Anda inginkan dan mudah diingat
  • Ketik ulang kata sandi: masukkan lagi sandi Anda
  • Saya lahir pada:  isi dengan tanggal, bulan, dan tahun kelahiran Anda
  • Saya tinggal di: pilih negara dimana Anda tinggal
  • Ponsel: isi dengan nomor HP Anda, untuk keamanan
  • Email Alternatif: isi bila Anda punya email lain, kosongkan bila memang tidak ada
  • Klik tombol “Buat akun saya”
3. Langkah selanjutnya adalah mengisi pertanyaan rahasia, ini dibutuhkan untuk menjaga keamanan akun email Yahoo Anda. Di sini Anda harus memilih pertanyaan dari pertanyaan 1 dan 2, serta tentukan jawaban Anda. Pilihlah pertanyaan yang jawabannya mudah Anda ingat. Dan jangan lupa mengisi nomor ponsel Anda pada kolom yang sudah disediakan. Pada halaman ini Anda juga perlu untuk memasukkan kode anti spam. Setelah selesai mengisi kolom-kolom yang disediakan, klik tombol “Selesai”.
4. Voila, email Anda di Yahoo sudah selesai dibuat. Langkah selanjutnya Anda bisa klik tombol “Persiapan Awal” untuk masuk ke halaman email Anda.

C. Cara Membuat Email di Hotmail

Layanan email gratis Hotmail ini disediakan oleh Microsoft.com. Memang tidak sepopuler Gmail dan Yahoo mail, tapi layanan ini sangat banyak digunakan orang.
1. Langkah pertama, buka situs Hotmail
2. Klik tombol “Sign up now” pada bagian kanan bawah halaman Hotmail.
3. Isi kolom-kolom yang disediakan dengan memasukkan data Anda:
  • Name: isi dengan nama depan dan nama belakang Anda
  • Birth date: isi dengan tanggal, bulan, dan tahun kelahiran Anda
  • Gender: pilih jenis kelamin
  • Microsoft account name: isi dengan alamat email yang Anda inginkan di akun Microsoft Anda
  • Create password: isi dengan sandi yang Anda inginkan
  • Reenter password: masukkan kembali sandi Anda
  • Phone number: isi dengan nomor HP Anda, untuk keamanan akun email
  • Alternate email address: isi dengan alamat email Anda yang lain, kosongkan bila tidak ada. Bila Anda tidak mengisi email alternatif maka Anda harus mengisi pertanyaan dan jawaban rahasia untuk menjaga keamanan akun email Anda.
  • Country region: pilih negara tempat tinggal Anda
  • Postal code: isi dengan kode pos Anda
  • Enter the characters you see: isi dengan karakter yang Anda lihat, ini untuk mencegah spam
  • Lalu klik tombol “I Accept”
4. Tadaaaa, akun email Anda di Hotmail sudah jadi. Langkah selanjutnya Anda bisa klik tombol “Continue to inbox” untuk melihat halaman email Anda.

Teknologi Informasi Komunikasi



Teknologi Informasi Komunikasi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Teknologi Informasi dan Komunikasi, TIK (bahasa Inggris: Information and Communication Technologies; ICT) adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media. Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan abad ke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang pesat melampaui bidang teknologi lainnya. Hingga awal abad ke-21 TIK masih terus mengalami berbagai perubahan dan belum terlihat titik jenuhnya.

Sejarah

Ada beberapa tonggak perkembangan teknologi yang secara nyata memberi sumbangan terhadap perkembangan TIK hingga saat ini. Pertama yaitu temuan telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1875. Temuan ini kemudian berkembang menjadi pengadaan jaringan komunikasi dengan kabel yang meliputi seluruh daratan Amerika, bahkan kemudian diikuti pemasangan kabel komunikasi trans-atlantik. Jaringan telepon ini merupakan infrastruktur masif pertama yang dibangun manusia untuk komunikasi global. Memasuki abad ke-20, tepatnya antara tahun 1910-1920, terwujud sebuah transmisi suara tanpa kabel melalui siaran radio AM yang pertama. Komunikasi suara tanpa kabel ini pun segera berkembang pesat. Kemudian diikuti pula oleh transmisi audio-visual tanpa kabel, yang berwujud siaran televisi pada tahun 1940-an. Komputer elektronik pertama beroperasi pada tahun 1943. Lalu diikuti oleh tahapan miniaturisasi komponen elektronik melalui penemuan transistor pada tahun 1947 dan rangkaian terpadu (integrated electronics) pada tahun 1957. Perkembangan teknologi elektronika, yang merupakan cikal bakal TIK saat ini, mendapatkan momen emasnya pada era Perang Dingin. Persaingan IPTEK antara blok Barat (Amerika Serikat) dan blok Timur (dulu Uni Soviet) justru memacu perkembangan teknologi elektronika lewat upaya miniaturisasi rangkaian elektronik untuk pengendali pesawat ruang angkasa maupun mesin-mesin perang. Miniaturisasi komponen elektronik, melalui penciptaan rangkaian terpadu, pada puncaknya melahirkan mikroprosesor. Mikroprosesor inilah yang menjadi 'otak' perangkat keras komputer dan terus berevolusi sampai saat ini. Perangkat telekomunikasi berkembang pesat saat teknologi digital mulai digunakan menggantikan teknologi analog. Teknologi analog mulai terasa menampakkan batas-batas maksimal pengeksplorasiannya. Digitalisasi perangkat telekomunikasi kemudian berkonvergensi dengan perangkat komputer yang sejak awal merupakan perangkat yang mengadopsi teknologi digital. Produk hasil konvergensi inilah yang saat ini muncul dalam bentuk telepon seluler. Di atas infrastruktur telekomunikasi dan komputasi ini kandungan isi (content) berupa multimedia mendapatkan tempat yang tepat untuk berkembang. Konvergensi telekomunikasi - komputasi multimedia inilah yang menjadi ciri abad ke-21, sebagaimana abad ke-18 dicirikan oleh revolusi industri. Bila revolusi industri menjadikan mesin-mesin sebagai pengganti 'otot' manusia, maka revolusi digital (karena konvergensi telekomunikasi - komputasi multimedia terjadi melalui implementasi teknologi digital) menciptakan mesin-mesin yang mengganti (atau setidaknya meningkatkan kemampuan) 'otak' manusia.

Penerapan TIK dalam Pendidikan di Indonesia

Indonesia pernah menggunakan istilah telematika (telematics) untuk arti yang kurang lebih sama dengan TIK yang kita kenal saat ini. Encarta Dictionary mendeskripsikan telematics sebagai telecommunication + informatics (telekomunikasi + informatika) meskipun sebelumnya kata itu bermakna science of data transmission. Pengolahan informasi dan pendistribusiannya melalui jaringan telekomunikasi membuka banyak peluang untuk dimanfaatkan di berbagai bidang kehidupan manusia, termasuk salah satunya bidang pendidikan. Ide untuk menggunakan mesin-belajar, membuat simulasi proses-proses yang rumit, animasi proses-proses yang sulit dideskripsikan sangat menarik minat praktisi pembelajaran. Tambahan lagi, kemungkinan untuk melayani pembelajaran yang tak terkendala waktu dan tempat juga dapat difasilitasi oleh TIK. Sejalan dengan itu mulailah bermunculan berbagai jargon berawalan e, mulai dari e-book, e-learning, e-laboratory, e-education, e-library, dan sebagainya. Awalan e bermakna electronics yang secara implisit dimaknai berdasar teknologi elektronika digital. Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di Indonesia telah memiliki sejarah yang cukup panjang. Inisiatif menyelenggarakan siaran radio pendidikan dan televisi pendidikan merupakan upaya melakukan penyebaran informasi ke satuan-satuan pendidikan yang tersebar di seluruh nusantara. Hal ini adalah wujud dari kesadaran untuk mengoptimalkan pendayagunaan teknologi dalam membantu proses pembelajaran masyarakat. Kelemahan utama siaran radio maupun televisi pendidikan adalah tidak adanya feedback yang seketika. Siaran bersifat searah yaitu dari narasumber atau fasilitator kepada pembelajar. Introduksi komputer dengan kemampuannya mengolah dan menyajikan tayangan multimedia (teks, grafis, gambar, suara, dan gambar bergerak) memberikan peluang baru untuk mengatasi kelemahan yang tidak dimiliki siaran radio dan televisi. Bila televisi hanya mampu memberikan informasi searah (terlebih jika materi tayangannya adalah materi hasil rekaman), pembelajaran berbasis teknologi internet memberikan peluang berinteraksi baik secara sinkron (real time) maupun asinkron (delayed). Pembelajaran berbasis Internet memungkinkan terjadinya pembelajaran secara sinkron dengan keunggulan utama bahwa pembelajar maupun fasilitator tidak harus berada di satu tempat yang sama. Pemanfaatan teknologi video conference yang dijalankan dengan menggunakan teknologi Internet memungkinkan pembelajar berada di mana saja sepanjang terhubung ke jaringan komputer. Selain aplikasi unggulan seperti itu, beberapa peluang lain yang lebih sederhana dan lebih murah juga dapat dikembangkan sejalan dengan kemajuan TIK saat ini.

Buku Elektronik

Buku elektronik atau e-book adalah salah satu teknologi yang memanfaatkan komputer untuk menayangkan informasi multimedia dalam bentuk yang ringkas dan dinamis. Dalam sebuah e-book dapat diintegrasikan tayangan suara, grafik, gambar, animasi, maupun movie sehingga informasi yang disajikan lebih kaya dibandingkan dengan buku konvensional. Jenis e-book paling sederhana adalah yang sekedar memindahkan buku konvensional menjadi bentuk elektronik yang ditayangkan oleh komputer. Dengan teknologi ini, ratusan buku dapat disimpan dalam satu keping CD atau compact disk (kapasitas sekitar 700MB), DVD atau digital versatile disk (kapasitas 4,7 sampai 8,5 GB) maupun flashdisk (saat ini kapasitas yang tersedia sampai 16 GB). Bentuk yang lebih kompleks dan memerlukan rancangan yang lebih cermat misalnya pada Microsoft Encarta dan Encyclopedia Britannica yang merupakan ensiklopedi dalam format multimedia. Format multimedia memungkinkan e-book menyediakan tidak saja informasi tertulis tetapi juga suara, gambar, movie dan unsur multimedia lainnya. Penjelasan tentang satu jenis musik misalnya, dapat disertai dengan cuplikan suara jenis musik tersebut sehingga pengguna dapat dengan jelas memahami apa yang dimaksud oleh penyaji.

E-learning

Beragam definisi dapat ditemukan untuk e-learning. Victoria L. Tinio, misalnya, menyatakan bahwa e-learning meliputi pembelajaran pada semua tingkatan, formal maupun nonformal, yang menggunakan jaringan komputer (intranet maupun ekstranet) untuk pengantaran bahan ajar, interaksi, dan/atau fasilitasi. Untuk pembelajaran yang sebagian prosesnya berlangsung dengan bantuan jaringan internet sering disebut sebagai online learning. Definisi yang lebih luas dikemukakan pada working paper SEAMOLEC, yakni e-learning adalah pembelajaran melalui jasa elektronik. Meski beragam definisi namun pada dasarnya disetujui bahwa e-learning adalah pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi elektronik sebagai sarana penyajian dan distribusi informasi. Dalam definisi tersebut tercakup siaran radio maupun televisi pendidikan sebagai salah satu bentuk e-learning. Meskipun radio dan televisi pendidikan adalah salah satu bentuk e-learning, pada umumnya disepakati bahwa e-learning mencapai bentuk puncaknya setelah bersinergi dengan teknologi internet. Internet-based learning atau web-based learning dalam bentuk paling sederhana adalah website yang dimanfaatkan untuk menyajikan materi-materi pembelajaran. Cara ini memungkinkan pembelajar mengakses sumber belajar yang disediakan oleh narasumber atau fasilitator kapanpun dikehendaki. Bila diperlukan dapat pula disediakan mailing list khusus untuk situs pembelajaran tersebut yang berfungsi sebagai forum diskusi. Fasilitas e-learning yang lengkap disediakan oleh perangkat lunak khusus yang disebut perangkat lunak pengelola pembelajaran atau LMS (learning management system). LMS mutakhir berjalan berbasis teknologi internet sehingga dapat diakses dari manapun selama tersedia akses ke internet. Fasilitas yang disediakan meliputi pengelolaan siswa atau peserta didik, pengelolaan materi pembelajaran, pengelolaan proses pembelajaran termasuk pengelolaan evaluasi pembelajaran serta pengelolaan komunikasi antara pembelajar dengan fasilitator-fasilitatornya. Fasilitas ini memungkinkan kegiatan belajar dikelola tanpa adanya tatap muka langsung di antara pihak-piha