a. Bisa berkenalan dengan sesama penulis.
Ada pepatah mengatakan jika kau ingin menjadi orang yang sukses, maka bergaullah dengan orang yang sukses. Begitupun jika ingin menjadi penulis, maka punyailah kawan-kawn yang berprofesi sebagai penulis juga.
Internet memungkinkan kita berinteraksi dengan sesama penulis, tak terkecuali penulis senior. Nyaris tidak ada gap antara penulis senior dan junior. Semua ada dalam satu wadah bernama penulis. Yang mengklasifikasikannya hanya pada jenis tulisannya saja. Ada penulis artikel, penulis cerpen, penulis bacaan anak, penulis novel bahkan penulis review.
Interaksi seperti itu memunculkan kedekatan pribadi. Pada akhirnya kedekatan itu bisa dijadikan ajang berbagi. Entah itu dalam bentuk diskusi, berbagi tentang naskah yang sedang dibuat, saling memberi semangat, masukan dan kritik. Bahkan bersimpati dengan merasa ikut berbahagia jika sahabat penulis kita memenangkan lomba atau mengeluarkan buku barunya.
b. Bisa belajar banyak di grup kepenulisan.
Bagi penulis, keberadaan internet pun mempunyai kegunaan yang lain. Apalagi kalau bukan untuk menambah ilmu dan pengetahuan. Di internet terutama di facebook dan twitter banyak bertebaran grup-grup kepenulisan. Biasanya mengusung segmen pembacanya sendiri-sendiri. Ada yang khusus mengulas novel, skenario, flash fiction, cerita anak dan lain sebagainya.
Mereka sering mengadakan acara diskusi dengan berbagai tema. Dengan demikian, kita bisa belajar tentang apapun dalam dunia kepenulisan. Misalnya tentang EYD, cara-cara membuat skenario film, artikel, cerpen, novel, cerita anak dan lainnya. Kita juga dengan mudah mengetahui jika ada info menulis. Hal itu memunculkan kesempatan untuk menjajal kemampuan dengan mengikuti berbagai even kepenulisan. Selain itu dengan mudah kita bisa mengetahui jika ada informasi tentang pelatihan, seminar, workshop dan acara kepenulisan lainnya. Karena biasanya, grup kepenulisanlah yang mengabarkannya.
c. Membuat buku dengan bergabung dengan agensi naskah.
Sering seorang penulis merasa belum lengkap menjadi penulis sebelum menelorkan buku solo. Tetapi untuk menembus penerbit mayor sering tidak mudah dilakukan. Hal itu karena harus bersaing dengan penulis kawakan, yang tentu saja sudah banyak pengalaman. Tetapi dengan keberadaan agensi naskah, kita difasilitasi agar kualitas naskah kita memang layak masuk penerbit kenamaan.
Kenapa bisa demikian? Karena kita dibantu, dibimbing dan disemangati sampai akhirnya kita menjadi mampu. Bantuan yang diberikan biasanya dalam bentuk pengetahuan dan motivasi juga bimbingan. Tetapi hal itu juga kembali kepada tekad dan semangat kita. Karena walaupun dibantu, pihak agensi juga punya peraturan sendiri. Misalnya mereka akan memilih outline yang jika diajukan ke penerbit, penerbitnya mau menerima. Sesudah itu pengerjaan kita diberi tenggang waktu tertentu. Kebanyakan sih antara 20-30 hari. Setelah buku kita jadi, kita pun dibantu dari sisi promosi.
Bergabung dengan agensi naskah akan membuat penulis pemula punya pengalaman dalam membuat sebuah buku. Nantinya, penulis bisa melangkah sendiri dengan menulis dan mengajukannya ke berbagai penerbit. Sehingga honor tidak akan dibagi lagi dengan pihak agensi.
d. Membuat blog
Keberadaan internet memunculkan profesi dan hobi baru, menjadi blogger. Blogger adalah mereka yang mempunyai blog baik yang gratis maupun yang berbayar. Tema tulisan yang diusung dalam blog biasanya kegiatan sehari-hari, tetapi ada juga yang mengangkat tema-tema khusus. Misalnya parenting, wisata, kesehatan dan lain-lain.
Blog juga sering dijadikan ajang curhat atau narsis bagi si empunya. Bagi sebagian yang lain blog juga dijadikan ajang untuk mencari uang tambahan. Pada mulanya blog memang ditujukan untuk melatih kemampuan menulis. Tetapi karena tersimpan peluang untuk mendapatkan uang, maka banyak yang memasang iklan di blognya. Dan hal itu sah-sah saja selama tidak menganggu kita sebagai si empunya blog dan juga pengunjung blog.
e. Bisa kirim naskah dengan mudah ke media online maupun penerbit.
Keberadaan internet yang paling memudahkan bagi penulis adalah email. Mengirim email itu gratis, mudah dan cepat. Dalam hitungan detik apa yang kita kirim bisa langsung diterima walau letaknya di belahan dunia mana pun juga. Yang penting ada koneksi internetnya.
Hal yang memudahkan seperti itu menantang penulis untuk lebih produktif. Dalam satu kesempatan penulis bisa mengirim naskah ke koran A, ke majalah B dan lain sebagainya. Intinya, penulis bisa mengirim naskah ke media online dan offline. Dengan cara seperti itu memungkinkan penulis menerima honor yang lebih besar lagi..
f. Peluang menjadi penulis freelance untuk beberapa website.
Keberadaan internet juga membuka peluang untuk mendapatkan penghasilan. Caranya adalah menulis artikel untuk beberapa website yang membutuhkannya. Dan ini bisa dijadikan ajang untuk melatih menulis. Bagaimana kita membuat sebuah tulisan yang bisa lulus copy scape. Ini juga bisa dijadikan pekerjaan sampingan. Walaupun honornya kecil tetapi kita bisa mendapatkan uang yang cukup jika kita mampu menulis dengan jumlah yang banyak. Kualitas pun tidak dituntut sesempurna seperti ketika menulis untuk media offline.
g. Sarana promosi yang jitu.
Kegunaan internet yang lain bagi penulis adalah sebagai media untuk promosi buku, artikel dan lain sebagainya. Ada yang cara pembayaran sebuah artikel dilihat dari banyaknya pengunjung yang membaca artikel kita.
Dan untuk penulis buku bisa dijadikan ajang promosi lewat facebook, twitter, grup kepenulisan dan lain sebagainya. Sehingga dapat meningkatkan penjualan buku yang akan berimbas pada pendapatan atau royalti kita nantinya.
h. Sumber referensi yang tidak terbatas.
Di internet banyak sekali tulisan dengan berbagai tema. Hal itu bisa menjadikan refrensi untuk menulis buku. Tetapi jangan sembarangan mencantumkan referensi dari internet. Karena di internet banyak artikel copy paste. Bahkan kita sendiri tidak tahu siapa yang menulis pertama kali. Karena sering mereka tidak mencantumkan sumber resminya. Tetapi untuk membaca dan menambah pengetahuan sangat dianjurkan
by septi purwati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar