Rabu, 04 Desember 2013

Cara membuat novel


Bagaimana cara menulis novel dengan baik dan benar? Berikut ini adalah sembilan tahapan dan penjabarannya:
Sebelumnya, mungkin Anda tertarik membaca artikerl ini: Tutorial cara membuat novel dengan cepat.
Yups, tadi itu intermezo. Kita lanjut materi utama kita kali ini. Hayuks…

SATU
Gaet pembaca pada paragraf pembuka dengan menyuguhkan konflik. Ini adalah cara membuat pembukaan novel yang ampuh dan menarik.
Contoh:
“Tolong…, tolooong…..”
Teriakan minta tolong terdengar keras dari balik pagar rumahku. Kami sekeluarga berhamburan keluar.
Apakah Anda ikut mendengar teriakan pada contoh diatas, dan merasa ikut terlibat di dalamnya?
Ya, orang selalu suka dengan konflik. Coba pikirkan ini, kejadian apa yang membuat orang berhamburan keluar rumah?
Ya, bisa jadi diantaranya: perkelahian, kecelakaan, kebakaran, dan lain-lain.
Orang sering bilang, bila tidak ada konflik maka tidak ada cerita. Dan bila Anda meletakkan konflik pada paragraf pembuka novel Anda, maka Anda akan menarik kuat perhatian pembaca.

DUA
Kembangkan karakter tokoh novel Anda. Bantu pembaca untuk memvisualkan karakter dengan mendesripsikan penampilan, tingkah laku dan pemikiran tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita. Ketika dia berbicara, ungkap karakternya.
Kita ambil contoh OVJ dari peran seorang Andre.
“Nung, bapak kamu dokter jantung, ya?” Tanya Andre merayu dengan nada lembut.
“Kok, tau?”
“Iya, karena kamu telah membuat jantungku bergetar-getar.”
Nunung tersipu malu. Andre telah meluluhkan kebekuan dengan gombalan mautnya. Dia memang raja gombal.
Tiap orang dalam OVJ memiliki karakter yang berbeda-beda. Sule yang suka jahil dan paling lebai; Aziz yang hobi gagap dan selalu menjadi objek penyiksaan; Nunung yang memiliki wajah gadis ndeso walaupun berperan sebagai tokoh cantik sekalipun; Parto orang tua yang memiliki sifat kebapakan dan sering sekali difitnah mirip Ariel.
Begitu juga dalam menulis karakter tokoh novel, Anda harus menjelaskan karakter mereka satu-satu.

TIGA
Pilih sudut pandang  penulisan cerita dalam novel Anda. Anda bisa berperan menjadi orang pertama (protagonis) dengan kata ganti aku, saya, kami, kita. Atau sudut pandang orang ketiga. Anda menjadi pengamat seperti menonton film. Kata ganti yang digunakan adalah ia, dia, mereka, -nya.

EMPAT
Buat dialog yang penuh arti. Tulis dialog yang penting-penting saja, yang ada tujuannya, yang langsung pada masalah, yang langsung menjelaskan, jangan berputar-putar, jangan bertele-tela, jangan hambar.
Contoh dialog dalam novel “Cinta di Dalam Gelas” karangan Andrea Hirata:
“Bisakah kawanmu itu mengajariku?”
“Maksud kakak?”
“Aku mau belajar main catur. Aku mau bertanding pada peringatan 17 Agustus nanti. Aku mau menantang Matarom.”
Kami terperangah.
Dialog dalam novel diatas langsung pada inti masalah. Maryamah minta diajari main catur. Ia ingin sekali mengalahkan Matarom.

LIMA
Tetapkan setting cerita dalam novel Anda. Ia mencakup waktu dan tempat. Setting waktu terdiri dari hari, tanggal, siang, malam, minggu, bulan, pagi, sore, tahun, dekade dan lain-lain.
Setting tempat dapat berupa lokasi seperti kota atau desa; keadaan lingkungan seperti bersih, kotor; suasana seperti ramai, lengang; cuaca seperti panas, dingin, dan lain-lain.
Deskripsikan setting yang penting saja yang mendukung pengembangan cerita novel Anda. Deskripsi harus MENARIK DUA ATAU LEBIH INDRA sehingga pembaca dapat ikut mengalami apa yang tokoh cerita alami.
Contoh:
Waktu: Tahun 700 Masehi
Tempat: Istana  Kerajaan Majapahit. Di ujung tengah ruang terdapat singgasana raja berwarna keemasan; memiliki tangga naik; payung penaung; tempat duduk dayang dan para perdana menteri.
Untuk mudah memahami setting cerita novel yang baik dan menarik, bayangkan suatu setting panggung teater atau OVJ yang memiliki beberapa panggung. Setiap panggung memiliki backdrop atau latar panggung yang dihiasi gambar, perlengkapan dan pernak-pernik yang disesuaikan dengan adegan.

by septi purwati :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar