Seledri mulai dikenal di Indonesia sejak jaman penjajahan Belanda. Waktu itu para penjajah menggunakan seledri untuk penyedap masakan berkuah seperti sup. Sekarang ini, seledri merupakan bagian tak terpisahkan dari masakan Indonesia.
Selain manfaatnya sebagai bahan masakan, seledri juga berkhasiat sebagai tanaman obat herbal untuk mengatasi berbagai penyakit dan gangguan kesehatan. Hal ini karena seledri mengandung senyawa-senyawa yang diperlukan tubuh.
Berikut ini beberapa senyawa yang terkandung dalam daun seledri dan berkhasiat untuk kesehatan:
- Senyawa 3-n-butilpthalida, menurunkan tekanan darah, anti peradangan akibat infeksi, anti kejang, dan menurunkan kadar kolesterol darah.
- Senyawa L-triptofan, antioksidan, mencegah aterosklerosis dengan cara menghambat proses oksidatif.
- Serat, mencegah kegemukan. Jenis seratnya butuh waktu lebih lama untuk dicerna sehingga membuat rasa kenyang.
- Vitamin. Dalam 100 gram seledri terkandung 494 IU vitamin A. Semakin hijau daunnya, semakin tinggi kandungan vitamin A di dalamnya. Vitamin lain di dalam seledri antara lain vitamin C, B1, dan B2.
- Senyawa poliasetilena, bersifat racun bagi bakteri dan jamur sehingga digunakan sebagai tanaman obat sejak abad pertengahan. Di antaranya untuk obat anti peradangan akibat infeksi.
Aroma seledri yang khas berasal dari sejumlah komponen mudah menguap dari minyak atsiri yang dikandungnya, paling tinggi pada buahnya yang dikeringkan. Kandungan utamanya adalah butilftalida dan butilidftalida sebagai pembawa aroma utama. Terdapat juga sejumlah flavonoid seperti graveobiosid A (1-2%)dan B (0,1 - 0,7%), serta senyawa golongan fenol.
Komponen lainnya adalah apiin, isokuersitrin, furanokumarin, serta isoimperatorin. Kandungan asam lemak utama adalah asam petroselin (40-60%). Daun dan tangkai seledri juga mengandung steroid seperti stigmasterol dan sitosterol.
by septi purwati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar